Menua adalah perjalanan yang alami dan tak terelakkan. Bagi perempuan platinum, perjalanan ini seringkali diiringi dengan berbagai perubahan, baik fisik maupun emosional. Kerutan di wajah, perubahan bentuk tubuh, dan mungkin juga penurunan fungsi fisik, seringkali menjadi sumber kekhawatiran dan ketidaknyamanan. Namun, bagaimana jika kita bisa menua dengan anggun, menerima perubahan dengan lapang dada, dan tetap merasa bahagia dan berdaya?
Brené Brown, dalam bukunya “The Gifts of Imperfection”, menawarkan kunci penting untuk menghadapi tantangan ini: self-acceptance dan compassion.
Self-acceptance, atau penerimaan diri, adalah kemampuan untuk menerima diri kita apa adanya, termasuk kekurangan dan ketidaksempurnaan kita. Ini bukan berarti menyerah atau berhenti berusaha menjadi lebih baik, tetapi lebih kepada menghentikan perjuangan melawan diri sendiri dan mulai mencintai diri seutuhnya.
Compassion, atau welas asih, adalah kemampuan untuk memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan dan pengertian, terutama ketika kita sedang kesulitan atau membuat kesalahan. Ini seperti memeluk diri sendiri dengan hangat dan mengatakan, “Tidak apa-apa, kamu cukup baik.”
Bagaimana self-acceptance dan compassion dapat membantu perempuan platinum merangkul ketidaksempurnaan dan menua dengan anggun?
1. Melepaskan Standar Kecantikan yang Tidak Realistis
- Riset Brené Brown: Brown menunjukkan bahwa budaya kita seringkali menetapkan standar kecantikan yang tidak realistis, yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri dan malu, terutama pada perempuan.
- Penerapan untuk Perempuan Platinum: Lepaskan diri dari tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang mustahil. Alih-alih berfokus pada apa yang “seharusnya” Mahapuan lihat, hargai keindahan unik Mahapuan dan rayakan perjalanan hidup yang telah membentuk Mahapuan menjadi diri Mahapuan sekarang.
2. Merangkul Perubahan Fisik
- Riset Brené Brown: Brown menekankan pentingnya “body positivity”, yaitu menerima dan mencintai tubuh kita apa adanya, terlepas dari bentuk, ukuran, atau usianya.
- Penerapan untuk Perempuan Platinum: Alih-alih meratapi perubahan fisik yang terjadi, cobalah untuk menghargai tubuh Mahapuan atas semua yang telah dilakukannya selama ini. Rawat tubuh Mahapuan dengan baik melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
3. Menghormati Kebijaksanaan dan Pengalaman
- Riset Brené Brown: Brown menjelaskan bahwa kerentanan adalah kunci untuk menjalin koneksi yang bermakna dan mengalami kehidupan yang penuh. Dengan membuka diri terhadap pengalaman, baik yang positif maupun negatif, kita dapat tumbuh dan berkembang.
- Penerapan untuk Perempuan Platinum: Hargailah kebijaksanaan dan pengalaman yang telah Mahapuan kumpulkan sepanjang hidup. Bagikan cerita dan pengetahuan Mahapuan kepada orang lain, dan teruslah belajar dan bertumbuh.
4. Menerima Kerentanan
- Riset Brené Brown: Brown menunjukkan bahwa perfeksionisme adalah bentuk pertahanan diri yang mencegah kita dari mengalami kehidupan yang penuh. Dengan melepaskan kebutuhan untuk menjadi sempurna, kita dapat menerima diri kita apa adanya dan menjalani hidup dengan lebih autentik.
- Penerapan untuk Perempuan Platinum: Bersikaplah terbuka terhadap pengalaman baru dan jangan takut untuk menunjukkan kerentanan Mahapuan. Terhubunglah dengan orang lain secara mendalam dan biarkan diri Mahapuan dicintai dan diterima apa adanya.
5. Melepaskan Perfeksionisme
- Riset Brené Brown: Brown mengajak kita untuk mempraktikkan “self-compassion”, yaitu memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan dan pengertian, seperti halnya kita memperlakukan seorang teman baik.
- Penerapan untuk Perempuan Platinum: Lepaskan kebutuhan untuk menjadi sempurna. Izinkan diri Mahapuan untuk membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Bersikaplah lembut pada diri sendiri dan rayakan setiap pencapaian, sekecil apapun.
Menua dengan anggun adalah tentang menerima diri sendiri seutuhnya, termasuk ketidaksempurnaan dan kerentanan kita. Dengan mempraktikkan self-acceptance dan compassion, perempuan platinum dapat menjalani tahap kehidupan ini dengan kebahagiaan, kedamaian batin, dan rasa syukur. Ingatlah, Mahapuan layak untuk dicintai dan diterima, apa adanya.