Mahapuan, pernahkah mendengar istilah “Silver Economy”? Sebuah konsep yang menggambarkan potensi ekonomi yang besar dari populasi usia senior. Di Indonesia, jumlah penduduk usia lanjut diproyeksikan terus meningkat. Ini berarti peluang pasar yang luas untuk berbagai produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan perempuan platinum seperti Mahapuan.
Dan tahukah Mahapuan? Pemerintah Indonesia pun menyadari potensi luar biasa ini. Menko PMK, Bapak Pratikno, menyoroti peran strategis silver society dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis kebutuhan populasi senior, yang dikenal sebagai silver economy. Beliau menekankan bahwa lansia, dengan kebutuhan spesifiknya, memicu pertumbuhan di berbagai sektor seperti layanan kesehatan, teknologi ramah usia, dan pariwisata berkelanjutan.
Beberapa potensi ekonomi yang bisa tercipta adalah:
- Layanan kesehatan yang lebih lengkap dan terjangkau: Mulai dari konsultasi dokter online, pengiriman obat, hingga perawatan di rumah, semua dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kesehatan usia platinum.
- Teknologi yang memudahkan hidup: Gadget dan aplikasi yang mudah digunakan, fitur aksesibilitas yang meningkat, dan inovasi lain yang membantu Mahapuan tetap terhubung dan mandiri.
- Pariwisata yang nyaman dan menyenangkan: Paket wisata khusus usia senior dengan destinasi yang menarik, akomodasi yang nyaman, dan aktivitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan fisik.
Namun, Silver Economy bukan hanya tentang peluang ekonomi. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk memberdayakan dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif bagi usia senior. Seperti yang ditegaskan oleh Bapak Pratikno, populasi ini bukan hanya pengguna layanan, tetapi juga berperan aktif mendukung pembangunan melalui berbagai kontribusi mereka. Mahapuan mungkin telah memiliki pengalaman dan jejaring yang kuat, dan Silver Economy memberikan wadah bagi Mahapuan untuk berbagi dan berkontribusi.
Bagaimana Perempuan Platinum dapat berperan di era Silver Economy?
Mari kita bahas lebih detail, Mahapuan, bagaimana peran perempuan platinum dalam Silver Economy bisa diwujudkan melalui poin-poin tersebut:
1. Peluang Kerja dan Kewirausahaan
- Identifikasi kebutuhan: Perempuan platinum memiliki kebutuhan yang unik. Mungkin Mahapuan melihat ada kekurangan produk atau jasa yang sesuai untuk sesama perempuan platinum di lingkungan Mahapuan. Contohnya:
- Pakaian dengan desain yang elegan dan nyaman untuk usia matang.
- Makanan sehat dengan tekstur yang disesuaikan untuk lansia.
- Jasa perawatan rumah yang memahami kebutuhan perempuan platinum.
- Produk kecantikan yang aman dan efektif untuk kulit matang.
- Manfaatkan keahlian: Apa yang Mahapuan kuasai? Memasak, menjahit, merawat orang lain, mengajar, atau mungkin Mahapuan memiliki hobi yang bisa dikembangkan menjadi usaha?
- Mulai dari yang kecil: Mahapuan bisa memulai usaha dari rumah dengan modal yang terjangkau. Manfaatkan teknologi untuk memasarkan produk atau jasa Mahapuan, misalnya melalui media sosial atau marketplace online.
2. Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan
- Jangan takut untuk belajar hal baru: Ada banyak pelatihan dan kursus yang dirancang khusus untuk usia platinum. Misalnya:
- Pelatihan kewirausahaan untuk memulai dan mengembangkan usaha.
- Kursus digital marketing untuk memasarkan produk secara online.
- Pelatihan keterampilan baru, seperti membuat kerajinan tangan, mengoperasikan komputer, atau bahkan coding.
- Manfaatkan fasilitas yang ada: Pemerintah dan berbagai organisasi menyediakan program pelatihan gratis atau berbiaya rendah untuk lansia. Cari informasi melalui kelurahan, kecamatan, atau pusat kegiatan lansia di daerah Mahapuan.
3. Partisipasi Aktif di Masyarakat
- Berbagi itu indah: Mahapuan memiliki banyak pengalaman dan kebijaksanaan yang berharga. Bagikan ilmu Mahapuan dengan menjadi mentor bagi perempuan muda, mengajar di sanggar atau komunitas, atau aktif dalam organisasi sosial.
- Kontribusi sosial meningkatkan self-worth: Dengan berkontribusi pada masyarakat, Mahapuan akan merasa lebih berharga dan memiliki tujuan hidup.
- Perluas jaringan pertemanan: Aktif di masyarakat membuka kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru dan memperluas jaringan pertemanan.
4. Peningkatan Kesejahteraan Finansial
- Mandiri secara finansial: Dengan memiliki penghasilan sendiri, Mahapuan dapat lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
- Kelola keuangan dengan bijak: Ikuti pelatihan literasi keuangan untuk mempelajari cara mengelola keuangan dengan baik, menabung, dan berinvestasi.
- Rencanakan masa depan yang lebih baik: Dengan kesejahteraan finansial yang terjamin, Mahapuan dapat menikmati masa tua dengan lebih tenang dan nyaman.
Melalui Strategi Nasional Kelanjutusiaan (Stranas Kelanjutusiaan), pemerintah berusaha mewujudkan populasi senior yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat dengan kolaborasi bersama multipihak. Ini termasuk upaya pemberdayaan dan perlindungan.