Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak Mahapuan, terutama setelah pensiun atau ketika Mahapuan memutuskan untuk mengambil jeda dari karir atau usaha yang selama ini digeluti. Masyarakat seringkali mengaitkan nilai seseorang dengan produktivitas dan pencapaian profesional. Sehingga, ketika Mahapuan tidak lagi aktif bekerja, muncul keraguan akan nilai diri sendiri.
Namun, Mahapuan perlu mengingat bahwa nilai diri Mahapuan jauh melampaui status pekerjaan. Studi psikologi menunjukkan bahwa self-worth yang sehat berasal dari berbagai aspek kehidupan, bukan hanya dari pekerjaan.
Aspek-aspek Lain yang Membentuk Self-Worth
Studi psikologi dari Kristin Neff, seorang Professor di Universitas Texas, menunjukkan bahwa self-worth yang sehat, atau perasaan berharga tentang diri sendiri, tidak boleh hanya bergantung pada satu aspek kehidupan saja, seperti pekerjaan. Ibarat sebuah meja yang kokoh karena ditopang banyak kaki, self-worth yang kuat dibangun dari berbagai pilar, termasuk hubungan yang positif, hobi yang memuaskan, kontribusi sosial yang bermakna, dan pengembangan diri yang berkelanjutan.
- Hubungan: Ikatan yang kuat dengan keluarga, teman, dan komunitas memberikan rasa kepunyaan, cinta, dan dukungan yang berharga. Mahapuan adalah seorang ibu, nenek, saudara, teman, dan bagian dari komunitas yang lebih luas. Peran-peran ini memberikan arti dan tujuan hidup yang tak ternilai.
- Hobi dan Minat: Mengembangkan hobi dan minat memberikan kepuasan, kesenangan, dan kesempatan untuk mengekspresikan diri. Apakah Mahapuan menyukai berkebun, memasak, melukis, menulis, atau kegiatan kreatif lainnya? Hobi dapat menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri.
- Kontribusi Sosial: Memberikan kontribusi kepada masyarakat, sekecil apapun, dapat meningkatkan rasa berharga dan memberi makna hidup. Mahapuan dapat menjadi sukarelawan di panti asuhan, mengajar anak-anak di lingkungan sekitar, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial lainnya.
- Pengembangan Diri: Terus belajar dan bertumbuh sebagai individu adalah investasi berharga untuk self-worth Mahapuan. Ikuti kursus, baca buku, hadiri seminar, atau lakukan aktivitas lain yang dapat memperluas wawasan dan keterampilan Mahapuan.
- Kesehatan Fisik dan Mental: Merawat kesehatan fisik dan mental adalah fondasi untuk self-worth yang kuat. Makan makanan bergizi, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan mengelola stres dapat membantu Mahapuan merasa lebih baik secara fisik dan emosional.
- Spiritualitas: Bagi sebagian orang, spiritualitas memberikan landasan yang kuat untuk self-worth. Menghubungkan diri dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, baik itu Tuhan, alam semesta, atau nilai-nilai spiritual lainnya, dapat memberikan rasa tujuan, kedamaian, dan penerimaan diri.
Mengubah Paradigma
Usia platinum adalah fase kehidupan yang penuh potensi dan kebebasan. Ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal baru, mengembangkan diri, dan menemukan kebahagiaan di luar definisi konvensional tentang “kesuksesan”. Lepaskan identitas Mahapuan sebagai “pekerja” dan rangkul identitas Mahapuan sebagai individu yang utuh dengan berbagai peran dan potensi.
Ingatlah, Mahapuan berharga dan bernilai, apapun status Mahapuan saat ini. Self-worth Mahapuan bersumber dari dalam diri Mahapuan, bukan dari penilaian orang lain atau pencapaian eksternal. Rayakan keunikan diri, hargai perjalanan hidup, dan teruslah bertumbuh dan berkontribusi pada dunia dengan cara Mahapuan sendiri.